PENULIS: ANDI ABRAR, M.AG – Peringatan Tahun Baru Hijriyah erat kaitannya dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah. Kata Hijrah dalam bahasa Arab mempunyai arti pindah, memutuskan hubungan, dan panas menyengat.
Kata hijrah dalam al-Qur’an terulang sebanyak 31 kali dengan makna sebagai berikut: Pertama, hijrah untuk meninggalkan keburukan dan kemaksiatan (QS al-Muddatstsir,74:5); ;Kedua, hijrah dengan makna pisah ranjang dari isteri yang tidak patuh dengan tujuan untuk memberi nasehat (QS al-Nisâ’,4:34); Ketiga, hijrah yang bermakna meninggalkan orang-orang yang tidak beriman dengan cara yang baik, tanpa melukai hati mereka (QS al Muzammil,73:10); Keempat, hijrah Kembali kepada Allah dengan harapan mendapatkan hidayah-Nya (QS al Ankabût,29:26); Kelima, meninggalkan tempat, keadaan, atau sifat, karena menuntut ridha’ Allah. (QS al Nisâ’/4:89, 97, dan 100).
Syekh Ragib Al-Asfihani dalam kitab Mufradaat al-Qur’an menjelaskan bahwasanya hijrah itu adakalanya dengan badan, lisan, ataupun dengan hati. Penyebutan kata hijrah dalam Al-Qur’an juga selalu disandingkan dengan kata jihad (berjuang).
Berdasarkan temuan diatas, maka Hijrah dalam pandangan al-Qur’an adalah sebuah proses meninggalkan/berpindahnya badan, lisan dan hati dari hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah baik itu tempat, sifat, hubungan, ikatan, dan keadaan, yang disertai dengan perjuangan yang sungguh-sungguh semata-mata untuk memperoleh ridha Allah swt.
AMALAN UTAMA DI BULAN MUHARRAM “Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram).” (HR Ahmad)
PUASA 9 DAN 10 MUHARRAM “Artinya: Rasulullah saw bersabda: “Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram).” (HR Ahmad)